Senin, 17 Oktober 2011

Allianz Tower: Ikon Hijau di Kuningan



Environmental Sustainable Design (ESD) atau desain ramah lingkungan merupakan tuntutan arsitektur bangunan masa kini. Di tengah ancaman pemanasan global dan perubahan iklim yang kian mencemaskan umat manusia, sangatlah penting ketika membangun gedung atau menara selalu memperhatikan aspek-aspek kelestarian dan keberlanjutan lingkungan.
Namun sayangnya belum banyak bangunan di Jakarta yang arsitekturnya telah menerapkan konsep ESD. Allianz Tower merupakan satu di antara yang sedikit itu, sehingga keberadaannya di kawasan strategis kota Jakarta (Kuningan) segera saja menjadi ikon hijau yang memukau.
Berikut ini adalah serangkaian aspek-aspek yang selaras dengan konsep dasar ESD:

  1. Orientasi Gedung
    Desain dari menara ini adalah bagian paling ramping pada sisi timur dan barat untuk mengurangi panas dan paparan UV dari sinar matahari langsung yang diarahkan ke bagian depan.
  2. Penyerapan air secara alami
    Allianz Tower meminimalisasi area basement; oleh karena itu 70 persen dari lokasi tersebut dapat difungsikan sebagai tempat penyerapan alami air hujan. Ini merupakan hal yang penting sebagai solusi atas masalah banjir di Jakarta. Dengan sistem ini dan pendauran ulang air hujan dan limbah air dari menara, kita dapat mengurangi secara substansial jumlah air yang terbuang, yang akan dibuang ke sungai. Tanah di sekitar Menara dimaksimalkan sebagai penyerap alami air dan penyaring alami. Dewan Kota DKI Jakarta hanya merekomendasikan minimum 30 persen dari area diperuntukan bagi area penyerapan, kami menyediakan hampir mencapai 70 persen.
  3. Daur ulang air
    80% dari limbah air akan didaur ulang untuk menyirami tanaman, air flushing untuk toilet dan untuk mengoperasikan pendingin menara, seperti kami menggunakan sistem pendingin air untuk mendinginkan gedung.
  4. Pengumpulan air hujan
    Air hujan dikumpulkan dari area atap dan disimpan di tangki air bawah tanah untuk kebutuhan masa depan sebagai air daur ulang bersama dengan air daur ulang dari limbah sisa penyiraman.
  5. Hanya 20% air kotor yang akan disalurkan ke Lokasi Pengolahan Air Limbah yang telah ada, di sisi utara dari Allianz Tower dan dioperasikan oleh Pemerintah DKI Jakarta. 
  6. Konstruksi kaca teknologi terkini
    Konstruksi kaca ganda digunakan sebagai tampak bangunan; kombinasi dari kaca reflektif setebal 8 mm dan kaca bening setebal 6mm, dengan jarak hampa udara sebesar 12 mm di antaranya. Konstruksi kaca ganda ini akan mengurangi panas secara drastis dan menghilangkan suara lalu lintas yang berlebihan dari jalan utama.
     
  7. Menggunakan lampu hemat energi seperti LED dan T5 Fluorescence hampir di sebagian besar area kantor untuk mengurangi penggunaan listrik.
  8. Rekomendasi penggunaan Cobble Stone sebagai dasar jalan dan landasan area kemudi, sehingga setiap area di sekitar gedung mampu berfungsi sebagai penyerap alami air.
  9. Secara mayoritas areal parkir dibangun di atas tanah di dasar menara. Ini akan mengurangi energi untuk operasional karena untuk ini tidak membutuhkan ventilasi mekanis dan penerangan buatan (pada siang hari). Pilihan yang lebih ramah lingkungan dibandingkan area parkir bawah tanah multilevel. Areal parkir di atas lebih murah dibangun dan meminimalisasi area cakupan bawah tanah, dengan begitu membebaskan 70 persen total area dari 7.000 m2 sebagai tanah serapan untuk air hujan.
  10. Pepohonan yang besar dan asri ditanam pada area penyerapan air dan area sekitar Allianz Tower. Lingkungan yang hijau akan mengurangi panas matahari dan menurunkan suhu di sekitar gedung. Kami berharap Allianz Tower dapat menumbuhkan semangat Green dan Sustainable dan menjadi gedung yang melestarikan lingkungan

Allianz Tower beralamat di Jl. HR Rasuna Said Kawasan Kuningan Persada Super Blok 2 Jakarta 12980. Tel: +6221-2926 8888; Fax: +6221-2926 9090; Email: Feedback@allianz.co.id.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar